Tuesday, August 14, 2007

Pada umumnya pengusaha mengukur tingkat keberhasilan usaha, dari laba yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Padahal sebenarnya laba atau keuntungan usaha, tidak bisa dijadikan ukuran keberhasilan/ kesehatan suatu usaha. Kenapa ??

Karena laba menceritakan proyeksi/ gambaran masa lampau perusahaan, misalnya laporan keuangan usaha A mengambarkan laba perusahaan tahun 2006 adalah 35 juta. Itu artinya performa perusahaan masa lampau (tahun 2006) adalah laba sebesar 35 juta.

Tetapi apakah ada jaminan bahwa laba usaha pada tahun 2007 dan tahun-tahun berikutnya akan lebih besar atau menimal mencapai 35 juta? Banyak kita saksikan usaha yang berhasil meraih laba besar pada tahun tertentu, kemudian labanya terus menurun pada tahun-tahun berikutnya. Atau sebaliknya usaha yang merugi (menggunakan ukuran financial artinya usaha tersebut tidak berhasil), ternyata beberapa tahun kemudian menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan dengan kompetitor yang ada.

Oleh karena itu, kita tidak bisa mengukur keberhasilan/ kesehatan usaha dari ukuran performa financial saja !! Kita harus melakukan pengukuran dari beberapa faktor, seperti
Performa kepuasan pelanggan.
Misalnya performa ketepatan waktu pengiriman, kualitas produk yang dikirim, level kepuasan pelanggan
Performa internal bisnis.
Misalnya performa tingkat efisiensi, productivity, kesesuaian schedule, dan performance internal lainnya
Performa pembelajaran.
Misalnya performa standard kompetensi, program training dll.
untuk menghasilkan menghasilkan performa perusahaan yang bagus kita harus membuat rencana strategi bisnis untuk memfokuskan kegiatan usaha tertuju kearah yang jelas. kita dapat menetapkan 4 prespektif bisnis dalam mengukur performa usaha yaitu: Prespektif keuangan, prespektif external, prespectif internal dan prespectif pembelajaran.
Selain penetapan performa, masing-masing performa harus membentuk suatu hubungan sebab akibat, sehingga strategi bisa divalidasi/ dikoreksi.
Apabila kita mengurangi “lost time” akibat suplai barang sering telat, kita harus mencari sumber barang baru untuk memenuhi target waktu yang telah dijanjikan, apabila kita dapat meningkatkan ketepatan waktu pengiriman, kepuasan pelanggan terpenuhi, Apabila kepuasan pelanggan terpenuhi dengan modal sama maka hubungan bisnis dengan pelanggan terus berjalan baik dan pesanan tentunya semakin besar sehingga kita mendapatkan pendapatan lebih.
hal diatas merupakan gambaran singkat tentang rencana strategi usaha
apakah usaha anda telah mempunyai rencana strategi usaha?

Monday, May 7, 2007

Nyuba

Nyuba Sajalah